Niny Mony

Pada zaman yang modern seperti saat ini, social media secara pelan namun pasti telah memaksa banyak perusahaan mengubah cara mereka berkomunikasi. Maraknya penggunaan social media misal: Facebook, Twitter, blog, youtube dan forum mau tak mau memaksa perusahaan meningkatkan model ber-komunikasi. Perangkat Social media ini adalah hal yang lumrah selalu bersentuhan dengan aktivitas kita terutama tech savvy dan pengguna internet. 
Internet membuat kerja public relations saat ini mengalami perubahan yang cukup luar biasa. PR masa kini bukan hanya harus pintar berhubungan dengan influencer, termasuk media, tetapi juga dituntut untuk fasih berhubungan langsung dengan konsumen. Dan kita semua paham, karakter konsumen di dunia maya sudah pasti tidak sama dengan karakter jurnalis, media atau industri media, atau influencer lain. 
Kecanduan ini benar-benar untuk social media telah berdampak di hampir setiap industri sebagai perusahaan berusaha untuk menciptakan strategi untuk terlibat di web sosial. Public relations jelas bukan pengecualian sebagai praktisi berusaha untuk berkomunikasi dengan, dan mendengar dari konsumen, serta menggunakan saluran sosial untuk berbagi kunci informasi dengan khalayak.
3 cara social media mengubah public relations (dikutip dari http://www.toprankblog.com/2011/02/social-media-changing-pr/) yaitu :


Conversation Versus A Speech
PR pros can no longer get away with blasting information out at an audience. Two-way communication directly with the consumer is a tremendous opportunity for businesses to gain real-time feedback on messaging coming from the company. The live interaction allows for ongoing refinement and improvement to make a deeper connection with the target audience. Human connections made possible by listening and replying via social media bring the audience closer to a brand and softens the barrier that exists when people feel as if they’re talking to a company that views them strictly as a potential sale.


Information Gathering
The speed of information sharing is faster than ever before and PR professionals have access to a wealth of content that can be shared with consumers seeking solutions to a problem. Creating a simple keyword based search on Twitter can connect companies with people at exactly the right time to serve as a helpful resource. By engaging proactively, PR teams can create new opportunities to create a favorable brand impression that can lead to the beginning of a social media relationship and a potential business relationship.
Social media has also positively changed long-standing dynamics of the PR/Journalist relationship. Journalists seek information and sources online and PR professionals have benefited from the added access available thanks to social media. Some reporters maintain blogs and others are active on Twitter but gathering information about potential stories is significantly easier than the days of heavy, out-of-date media guides.


Personal Service 
With the advance of social media, there is an expectation from consumers that they will not be subjected to mass, non-targeted information and any concerns will be addressed quickly and personally. This one can be challenging for PR staff managing social media efforts. One upset customer on a Facebook page or a challenging blog post can send brands into a crisis mode.
When dealing with this expectation of 24/7 personal service, take time to evaluate what is a real crisis and measure how to respond. The field of public relations is always an environment of on call issues but social media has expanded both the base of potential complaints and the public visibility of these issues.
There are a number of ways that the field of PR must continue to adapt as the social media tools of today will change tomorrow. Rather than focus on the channels, focus on the expectations of the audiences and how to serve as a valued resource for them.


Konsumen yang bergabung di social media seperti facebook,dll tidak membutuhkan bahasa yang formal seperti bahasa-bahasa yang digunakan pada saat siaran pers. Yang mereka butuhkan adalah juru bicara perusahaan yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon keluhan mereka secepat mungkin. Konsumen juga butuh seorang praktisi public relations yang bisa berinteraksi langsung dengan mereka dan melakukan percakapan. Tentu saja, ini bukan pekerjaan mudah. Apalagi praktisi PR itu wajib berbicara sesuai brand personality yang diwakilinya. Sebab konsumen bebas berpendapat di Internet. Produk yang mengecewakan atau cacat tak mudah ditutupi dengan taktik-taktik PR tradisional. Kita tidak bisa begitu saja mengancam dan membungkam mereka. Bahkan upaya membungkam akan menimbulkan gerakan melawan yang lebih kencang, bahkan mendapat dukungan dari konsumen lain yang merasa mendapat pengalaman yang serupa.


Kecepatan berbagi informasi lebih cepat daripada sebelumnya dan PR profesional memiliki akses ke kekayaan konten yang bisa dibagi dengan konsumen mencari solusi untuk masalah. Membuat kata kunci pencarian sederhana berdasarkan Twitter dapat menghubungkan perusahaan dengan orang-orang tepat pada waktu yang tepat untuk melayani sebagai sumber daya bermanfaat. Dengan terlibat secara proaktif, tim PR dapat menciptakan peluang baru untuk menciptakan kesan merek yang baik yang dapat mengarah pada awal hubungan media sosial dan hubungan bisnis potensial.  
Di tengah revolusi social media seperti pada saat ini , cara Public Relations (PR) bekerja pun mengalami perubahan. Pada Saat ini berkembang sebuah istilah social media marketing & PR. Bagi korporate hal ini jadi hal yang baru, seru, sekaligus mengerikan karena mereka tidak bisa lagi mengontrol apa yang dibicarakan publik.


Pertanyaan yang timbul dalam benak kita saat mendengar kata social marketing adala apa itu social media marketing? Apa manfaatnya bagi PR?


Social Media Marketing adalah bentuk marketing dengan memanfaatkan social media channel. Kedudukan diantara user bersifat horizontal yang berarti tidak ada pimpinan dan bawahan. dengan kata lain diantara user saling menghormati tanpa ada keterikatan birokrasi.


Kekuatan social media marketing berujung pada suara komunitas sebagai core power dan pusat gravity. Apabila suatu brand mampu ber-interaksi didalamnya kemudian memasarkan (marketing) suatu produk lalu banyak dibicarakan hal hal positif sehingga terbentuk opini komunitas maka ujung dari marketing strategy dapat terwujud, SALES.


Social Media Marketing and PR is the practice of facilitating a dialogue and sharing content between companies, influencers, prospects and customers, using various online platforms including blogs, professional and social networks, video and photo sharing, wikis, forums and related Web 2.0 technlogies.
Manfaat Social Media Marketing
Setelah asik mengulik social media marketing, sekarang kita bergunjing “apa manfaat social media marketing bagi dunia PR” ? Dari kacamata online marketing strategy, Social media merupakan wahana online yang konten utamanya diisi dan didominasi oleh publik dan berkolaborasi dengan karyawan pemilik wahana online tersebut. Aplikasi semacam ini terlihat pada Youtube, Facebook dan juga blog. Indikator dari conversation dalam ruang social media ini adalah menciptakan loyalty dan Promoter atau evangelist sebagai guardian angels of brand. Bagi divisi public relation rasanya perlu melihat dan mempelajari Net Promoter Score (NPS) setidaknya sebagai acuan seberapa banyak fans yang benar benar Anda miliki. Bukan cuma database atau contact list doang .
Dengan kemajuan social media, ada harapan dari konsumen bahwa mereka tidak akan menjadi sasaran massa, informasi non-target dan setiap keprihatinan akan ditangani dengan cepat dan pribadi. Yang satu ini bisa menjadi tantangan bagi staf PR mengelola upaya media sosial. Satu pelanggan kecewa pada halaman Facebook atau sebuah posting blog yang menantang dapat mengirim merek menjadi modus krisis.


Sumber :
· http://unik.sumbawanews.com/public-relation-social-media/
· http://www.toprankblog.com/2011/02/social-media-changing-pr/
· http://www.virtual.co.id/blog/cyberpr/apa-yang-dibutuhkan-public-relations-di-era-social-media/




Share
Niny Mony
Tujuan utama buat blog ini yaa buat tugas PR doang, soalnya pada dasarnya gue gak begitu suka nulis. dulunya punya tumblr tapi buatnya iseng-iseng karena afgan buat tumlr jg hahaha sungguh gak penting. -_- Share